A Jenis Kolam. Kolam beton dan kolam terpal adalah kolam yang paling banyak digunakan untuk budidaya sidat. Karena sifat ikan ini yang sangat peka dengan perubahan lingkungan dan suka seperti habitat alaminya maka kolam beton dan kolam terpal lebih mudah dikontrol lingkungan ekosistemnya. B. Suhu Kolam. Selanjutnya suhu air kolam yang optimal
Kolampendederan ini merupakan kolam beton sehingga tidak memerlukan pengeringan yang lama. Setelah kolam siap maka dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang dengan dosis 250 g/m2. Debit air pada tahapan pendederan 0.5 - 1 L/s pada saluran inlet, saluran inlet ditutup dengan menggunkan jaring supaya tidak masuknya sampah organik maupun non
Adapunukuran kolam ikan nila untuk 1000 ekor adalah sebesar 100 m2 atau 10 x 10 m. Apabila dana yang dimiliki terbatas untuk membuat kolam, maka minimum ukuran kolam untuk 1000 ekor bisa menggunakan kolam 2 x 4 m. Khusus untuk kolam beton, populasi ideal untuk kolam berukuran 1 m3 adalah sebanyak 50 ekor.
Hasilpenelitian menunjukkan bahwa risiko pada tahap budidaya ikan nila di Desa Paraikatte Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan tingkat risiko sebesar 36,3%, Sedangkan pada tahapan pemasaran tingkat risiko sebesar 63.7%. Kata Kunci : Risiko,Budidaya,Pemasaran,Ikan Nilabudidayaikan nila sangat menguntungkan dan juga sangat mendukung pertumbuhan gizi masyarakat. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat ikan maka tingkat kebutuhan akan daging ikan semakin meningkat. Jumlah kebutuhan ikan untuk konsumsi pada tahun 2015 sebanyak 10.237.377 ton dan tahun 2019 13.345.941 ton. Ikan nila .