QS3 : 38 Quran Surat Ali 'Imran Ayat 38 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia. Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nahl ayat 38-40 | alqur'anmulia. Surat Thaha Ayat 39 : Keutamaan Surah Thaha Ayat 39 : Jumlah ayat surat toha totalnya mencapai 135 ayat. Surat 'Ali `Imran [3:38-39] - The Noble Qur'an - القرآن الكريم. فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ Maka Tuhannya menerimanya sebagai nazar dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan ini?" Maryam menjawab "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Maka Tuhannya menerimanya menerima Maryam sebagai nazar dari ibunya dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik pula Di samping pendidikan akhlaknya, Allah memperhatikan pula pertumbuhan jasmaninya, hingga dalam sehari besarnya bertambah seakan-akan dalam satu tahun. Ibunya membawanya kepada para pendeta penjaga Baitulmakdis, lalu katanya, "Terimalah oleh tuan-tuan anak yang dinazarkan ini." Berlomba-lombalah mereka untuk menerimanya sebagai anak asuhan, karena ia adalah putri dari imam mereka. Kata Zakaria, "Aku lebih berhak kepadanya, karena bibinya tinggal bersamaku." "Tidak," kata mereka, "sebelum kita mengadakan undian lebih dulu." Mereka yang banyaknya 29 orang itu pergi ke sungai Yordan dan melemparkan qalam atau anak panah mereka masing-masing ke dalamnya. Barang siapa yang qalamnya tidak hanyut dan timbul ke permukaan air, dialah yang lebih berhak menjadi pengasuhnya. Ternyata qalam Zakaria tidak hanyut dan timbul ke permukaan, hingga Maryam pun menjadi anak asuhannya, diambilnya dan dibuatkan untuknya sebuah bilik dalam mesjid dengan mempunyai tangga yang tak boleh dinaiki kecuali olehnya sendiri. Zakaria membawakannya makanan dan minuman serta alat-alat hiasannya, maka di musim dingin dijumpai padanya buah-buahan musim panas, dan di musim panas dijumpainya buah-buahan musim dingin, sebagaimana firman Allah swt. dan dijadikan-Nya ia di bawah asuhan Zakaria. Menurut satu qiraat memakai tasydid sehingga berbunyi 'wakaffalahaa' sedangkan dinashabkannya 'Zakariya' itu ada yang panjang ada pula yang pendek. Yang mendatangkan buah-buahan tersebut adalah Allah swt. Setiap Zakaria masuk untuk menemuinya di mihrab yakni ruangan yang paling mulia di suatu mesjid didapatinya makanan di sisinya, katanya, "Hai Maryam! Dari mana kamu peroleh makanan ini?" Jawabnya sedangkan ia masih kecil "Makanan itu dari Allah yang didatangkan-Nya bagiku dari surga." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang disukai-Nya tanpa batas yakni rezeki yang berlimpah yang diperoleh tanpa risiko dan jerih payah. Allah menerima Maryam sebagai persembahan dan mengabulkan doa ibunya. Maryam diberi pertumbuhan yang baik, penuh keberkahan, pengawasan dan pendidikan yang membentuk pertumbuhan tubuhnya. Kemudian Allah menjadikan Zakariyyâ a. s. sebagai pengasuhnya. Setiap kali memasuki tempat ibadah Maryam, Zakariyyâ mendapatkan rezeki yang tidak biasa pada waktunya."Dari mana ini semua, Maryam?" tanya Zakariyyâ heran. "Ini semua rezeki dari Allah. Allah memberi rezeki tanpa perhitungan dan tanpa batas kepada hamba yang dikehendaki-Nya." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Allah mengabulkan do'anya dan menerima nadzarnya dengan penerimaan yang baik. Hal ini termasuk kelembutan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, Dia membesarkan Maryam dalam keadaan yang sempurna, tumbuh beribadah kepada Allah dan mengungguli semua wanita, menyibukkan dirinya dengan beribadah serta menetapi mihrab tempat shalatnya. Dalam ayat ini terdapat dalil adanya karamah para wali. SurahAli Imran. Surah Āli Imrān ( bahasa Arab: سورة آل عمران, translit. sūrah Āli 'Imrān, har. 'Keluarga 'Imran'‎) [2] adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dari permulaan surat hingga ayat delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi Najran.

So her Lord accepted her graciously and blessed her with a pleasant upbringing—entrusting her to the care of Zachariah. Whenever Zachariah visited her in the sanctuary, he found her supplied with provisions. He exclaimed, “O Mary! Where did this come from?” She replied, “It is from Allah. Surely Allah provides for whoever He wills without limit.”

Suratini merupakan surat ke-56 berdasarkan susunan mushaf Al Quran. Terdiri dari 96 ayat yang berisi tentang fiqih bersuci hingga mendeskripsikan kondisi-kondisi penghuni neraka (Ashab al-Syimal) dan penduduk surga (Ashab al-Yamin). Adapun ayat yang menjelaskan tentang ganjaran bagi penghuni surga dapat disimak dalam ayat 35-38 berikut ini. فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٖ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنٗا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقٗاۖ قَالَ يَٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ Fataqabba lahaa Rabbuhaa biqaboolin hasaninw wa ambatahaa nabaatan hasananw wa kaffalahaa Zakariyyaa kullamaa dakhala alaihaa Zakariyyal Mihraaba wajada indahaa rizqan qaala yaa Maryamu annaa laki haazaa qaalat huwa min indil laahi innal laaha yarzuqu mai yashaaa’u bighairi hisaab English Translation Here you can read various translations of verse 37 So her Lord accepted her with good acceptance and caused her to grow in a good manner and put her in the care of Zechariah. Every time Zechariah entered upon her in the prayer chamber, he found with her provision. He said, “O Mary, from where is this [coming] to you?” She said, “It is from Allah. Indeed, Allah provides for whom He wills without account.” Yusuf AliRight graciously did her Lord accept her He made her grow in purity and beauty To the care of Zakariya was she assigned. Every time that he entered Her chamber to see her, He found her supplied with sustenance. He said “O Mary! Whence comes this to you?” She said “From Allah for Allah Provides sustenance to whom He pleases without measure.” Abul Ala MaududiThereupon her Lord graciously accepted Mary and vouchsafed to her a goodly growth and placed her in the care of Zechariah. Whenever Zechariah visited her in the sanctuary, he found her provided with food. He asked her O Mary, how did this come to you?’ She said It is from Allah. Allah provides sustenance to whom He wills beyond all reckoning.’ Muhsin KhanSo her Lord Allah accepted her with goodly acceptance. He made her grow in a good manner and put her under the care of Zakariya Zachariya. Every time he entered Al-Mihrab to visit her, he found her supplied with sustenance. He said “O Maryam Mary! From where have you got this?” She said, “This is from Allah.” Verily, Allah provides sustenance to whom He wills, without limit.” PickthallAnd her Lord accepted her with full acceptance and vouchsafed to her a goodly growth; and made Zachariah her guardian. Whenever Zachariah went into the sanctuary where she was, he found that she had food. He said O Mary! Whence cometh unto thee this food? She answered It is from Allah. Allah giveth without stint to whom He will. Dr. GhaliThen, her Lord graciously accepted her with fair acceptance, and caused her to grow a fair growth, and He made Zakariyya Zechariah her sponsor. Whenever Zakariyya entered the Chamber to her, he found a provision in her presence. He said, “O Maryam, however does this come to you?” She said, “It is from the Providence of Allah; surely Allah provides whomever He decides without reckoning.” Abdel HaleemHer Lord graciously accepted her and made her grow in goodness, and entrusted her to the charge of Zachariah. Whenever Zachariah went in to see her in her sanctuary, he found her supplied with provisions. He said, Mary, how is it you have these provisions?’ and she said, They are from God God provides limitlessly for whoever He will.’ Muhammad Junagarhiپس اسے اس کے پروردگار نے اچھی طرح قبول فرمایا اور اسے بہترین پرورش دی۔ اس کی خیر خبر لینے واﻻ زکریا علیہ السلام کو بنایا، جب کبھی زکریا علیہ السلام ان کے حجرے میں جاتے ان کے پاس روزی رکھی ہوئی پاتے، وه پوچھتے اے مریم! یہ روزی تمہارے پاس کہاں سے آئی؟ وه جواب دیتیں کہ یہ اللہ تعالیٰ کے پاس سے ہے، بے شک اللہ تعالیٰ جسے چاہے بے شمار روزی دے Quran 3 Verse 37 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Imran ayat 37, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 337 Thereupon her Lord graciously accepted Mary and vouchsafed to her a goodly growth and placed her in the care of Zechariah. Whenever Zechariah[35] visited her in the sanctuary,[36] he found her provided with food. He asked her O Mary, how did this come to you?’ She said It is from Allah. Allah provides sustenance to whom He wills beyond all reckoning.’ 35. This section refers to that period of Mary’s life when she attained her majority and was admitted to the Temple of Jerusalem, and devoted all her time to remembering God. Zechariah, into whose care she was given, was perhaps the husband of her maternal aunt, and was one of the guardians of the Temple. This Zechariah is not to be confused with the Prophet Zechariah whose assassination is mentioned in the Old Testament. 36. The word mihrab usually refers to that niche in mosques where the leader of the prayer stands. In this instance, however, the term signifies the apartments usually built in synagogues and sanctuaries on a raised platform adjacent to the place of congregational worship, which served as the residence of caretakers, servants and beggars. Mary lived in an apartment of this kind and devoted all her time to worship and prayer. Ibn-Kathir 37. So her Lord Allah accepted her with goodly acceptance. He made her grow in a good manner and put her under the care of Zakariyya. Every time he entered the Mihrab to visit her, he found her supplied with sustenance. He said “O Maryam! From where have you gotten this” She said, “This is from Allah.” Verily, Allah provides sustenance to whom He wills, without limit. Maryam Grows Up; Her Honor is with Allah Allah states that He has accepted Maryam as a result of her mother’s vow and that He, ﴿وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا﴾ made her grow in a good manner meaning, made her conduct becoming, her mannerism delightful and He made her well liked among people. He also made her accompany the righteous people, so that she learned righteousness, knowledge and religion. ﴿وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا﴾ And put her under the care of Zakariyya meaning, Allah made Zakariyya her sponsor. Allah made Zakariyya Maryam’s guardian for her benefit, so that she would learn from his tremendous knowledge and righteous conduct. He was the husband of her maternal aunt, as Ibn Ishaq and Ibn Jarir stated, or her brother-in-law, as mentioned in the Sahih, فَإِذَا بِيَحْيَى وَعِيسى، وَهُمَا ابْنَا الْخَالَة» I saw John and `Isa, who are maternal cousins. We should state that in general terms, what Ibn Ishaq said is plausible, and in this case, Maryam was under the care of her maternal aunt. The Two Sahihs recorded that the Messenger of Allah decided that `Amarah, the daughter of Hamzah, be raised by her maternal aunt, the wife of Ja`far bin Abi Talib, saying, الْخَالَةُ بِمَنْزِلَةِ الْأُم» The maternal aunt is just like the mother. Allah then emphasizes Maryam’s honor and virtue at the place of worship she attended, ﴿كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا﴾ Every time he entered the Mihrab to visit her, he found her supplied with sustenance. Mujahid, `Ikrimah, Sa`id bin Jubayr, Abu Ash-Sha`tha, Ibrahim An-Nakha`i, Ad-Dahhak, Qatadah, Ar-Rabi` bin Anas, `Atiyah Al-`Awfi and As-Suddi said, “He would find with her the fruits of the summer during winter, and the fruits of the winter during summer.” When Zakariyya would see this; d ﴿قَالَ يمَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا﴾ He said “O Maryam! From where have you gotten this” meaning, where did you get these fruits from ﴿قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللَّهِ إنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ﴾ She said, “This is from Allah.” Verily, Allah provides sustenance to whom He wills, without limit. Quick navigation links TafsirSurat Ali Imran Ayat 35 (Tafsir Kemenag/Kementrian Agama) Total jumlah surat yang ada di dalam al quran adalah 114 surat. Surat ali imran memiliki jumlah ayat yang cukup banyak yakni 200 ayat sehingga surat ini terbagi pada 2 juz yang berbeda yaitu juz 3 dan juz 4. Ayat 1 hingga ayat 91 ada di juz 3, ayat 92 hingga ayat 200 ada di juz 4.
إِذْ قَالَتِ ٱمْرَأَتُ عِمْرَٰنَ رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Arab-Latin Iż qālatimra`atu 'imrāna rabbi innī nażartu laka mā fī baṭnī muḥarraran fa taqabbal minnī, innaka antas-samī'ul-'alīmArtinya Ingatlah, ketika isteri 'Imran berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ali 'Imran 34 ✵ Ali 'Imran 36 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Berkaitan Surat Ali Imran Ayat 35 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran berharga dari ayat ini. Terdapat variasi penjelasan dari kalangan ahli ilmu terhadap makna surat Ali Imran ayat 35, misalnya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan ingatlah wahai rasul apa yang telah terjadi tentang Maryam, ibunya dan putranya, Isa . untuk menyanggah orang-orang yang mengaku-ngaku ketuhanan Isa atau statusnya sebagai anak Allah .yaitu pada saat istri Imran berkata diwaktu dia mengandung, ”wahai tuhanku, sesungguhnya aku menjadikan bagiMU anak yang ada diperutku khusus untukMU, untuk berkhidmat di baitul maqdis, maka terimalah dariku. Sesungguhnya Engkau saja yang maha mendengar permohonanku,lagi maha mengetahui niatku.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram35. Ingatlah -wahai Rasul- ketika istri Imran, ibunya Maryam -'alaihassalām- berkata, “Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah mewajibkan diriku untuk menjadikan anak yang kukandung di dalam perutku ini sebagai anak yang hanya mengabdi kepada-Mu, terbebas dari segala sesuatu urusan duniawi dan menjadi pelayan rumah-Mu. Maka terimalah amal ini dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah35. Hai Rasulullah, ingatlah kisah istri Imran yang bernama Hanah binti Faqudz, ketika ia sedang hamil ia berdoa “Ya Tuhanku, aku bernazar anak yang ada dalam kandungan ini akan aku serahkan untuk beribadah penuh kepada-Mu dan untuk mengabdi pada Baitul Maqdis, maka terimalah nazarku ini. Sungguh Engkau Maha Mendengar doaku dan Maha Mengetahui niatku.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah35. امْرَأَتُ عِمْرٰنَ isteri Imran Namanya adalah Hanah, ibu dari Maryam dan nenek dari Nabi Isa dari jalur ibu. رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِىYa Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku Yakni agar beribadah kepada-Mu مُحَرَّرًاmenjadi hamba yang saleh dan berkhidmat Yakni hamba yang ikhlas untuk Allah dan berkhidmat untuk masjid yang tidak tergoda oleh urusan dunia. فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ Karena itu terimalah dari padaku Yakni terimalah nazarku dengan apa yang ada di perutku ini.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . DIsebutkan dalam buku tafsir bahwasanya istri 'Imran pernah bernadzar agar anaknya menjadi hamba untuk beribadah di baitil maqdis, maka dari itu hakikat hurriyah adalah seseorang menjadi hamba yang bertaqwa kepada Allah. 2 . Orang-orang terdahulu pernah bertekad mempersiapkan anak-anak mereka untuk membawa tugas penting dalam agama ini sebelum mereka dilahirkan, dan mereka memohon kepada Allah agar tekad mereka itu diterima disisi-Nya, maka apakah halangan orang yang umurnya terus berjalan tanpa menentukan tekad seperti ini ?📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah35 Ingatlah wahai Nabi, ketika isteri Imran Hannah, ibu Maryam ketika hamil berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan ikhlas kepada Allah, serta berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar atas doa-doa lagi Maha Mengetahui atas maksud dan niat”.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKetika istri Imran berkata,“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar} menjadikan {kepadaMu apa yang ada di dalam kandunganku murni untukMu} murni untuk beribadah dan berkhidmat di Baitul maqdis {Maka terimalah nazar itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H33-55 Allah memiliki hamba-hamba pilihan dari seluruh hamba-hambaNya. Dia memilih mereka memilah mereka dan mengaruniakan atas mereka keutamaan-keutamaan yang tinggi, sifat-sifat yang luhur, ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang shalih dan keistimewaan-keistimewaan yang bermacam-macam. Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia agung yang memiliki sifat kesempurnaan, dan bahwasannya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak cucu mereka yang mencakup laki-laki maupun wanita di antara mereka. Dan ini merupakan karuniaNya yang paling utama dan tempat-tempat kemurahan dan kebaiknNYa yang paling utama “dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Dia mengetahui siapa yang berhak menerima keutamaan dan penghormatan, Hingga Dia meletakkan KeutamaanNya itu yang didasari oleh hikmahNya yang pasti. Ketika Allah menetapkan keagungan keluarga tersebut lalu Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, istri Imran berkata, ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini, maksudnya, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan hatinya dan nadzarnya. Maka anak perempuan ini tumbuh sempurna bahkan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari kebanyakan anak laki-laki, bahkan dari mayoritas mereka, lalu maksud-maksud yang dikehendaki tercapai dengan lebih baik daripada yang diperoleh anak laki-laki. Oleh karena itu Allah berfirman, ”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik, ” artinya ia dididik dengan dididkan yang mengagumkan, baik agama, akhlak maupun bahasanya, dimana dengan sempurnalah kodisinya, baiklah perkataan dan perbuatan, kesempurnaannya tumbuh padanya, lalu Allah memudahkan dengan Zakaria sebagai pemaliharanya. ia merupakan karunia atas hambaNya yaitu menjadikan orang yang mejadi pemeliharanya dari orang-orang yang terbaik dan shalih. Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaiman Allah memudahkan bagi Maryam rezezi yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa.” “kemudian malaikat jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat maihrab, katanya “sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, ” yakni namanya Yahya, dan kalimat yang datangnya dari Allah adalah isa ibnu Maryam, berita gembira itu adalah dengan Nabi yang mulia tersebut yang mengandung juga berita gembira dengan isa ibnu Maryam, sebagai pembenaran dan kesaksian tentang kerasulannya. Kalimat tersebut dari Allah, merupakan kalimat yang mulia dimana Allah menghususkan isa ibnu Maryam dengannya, bila tidak demikian, maka kalimat merupakan kalimat salah satu milikinya, dimana dengannya Allah menciptakan salah segala makluk, sebagaimana Allah berfirman, "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” seorang manusia, maka jadilah dia." QS -Ali-imran59- Dan firmannya, ”menjadi ikutan dan menahan diri dari hawwa nafsu,” artinya yang menjadikan objek kabar gembira itu adalah yahya yang merupakan panutan dari Rasul-Rasul yang mulia dan yang terhormat, dan menahan diri, artinya yang tidak bisa punya anak dan tidak berkehendak kepada wanita. pendapat lain mengatakan orang yang dijaga dan di selamatkan dari dosa dan hawa nafsu yang menjerumuskan, dan yang terakhir inilah yang paling sesuai dengan makna tersebut. ”Dan seorang nabi termasuk golongan shalih, ” maksudnya, orang-orang yang mencapai puncak ketinggian dalam kesholehan. “zakaria berkata, ’ya tuhanku bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedangkan aku sudah sangat tua istriku pun seorang yang mandul?” kedua hal itupun merupakan penghalang, karena itu dari jalan manakah wahai tuhan, saya mendapatkan anak tersebut padahal ada pengahalangnya? “Allah berfirman, demikian Allah membuat apa yang dikehendakinya,” sebagaimana telah berlaku hikmahNya dengan berjalannya segala sesuatu itu menurut sebab-sebabnya yang wajar, maka Allah juga kadang merubah hukum alam tersebut karena Allah maha berbuat apa yang dikehendakinya, di mana segala sebab telah patuh kepada kekuasaannya dan keinginanNya dan tidak ada sebab yang menyalahi titahnya walaupun memiliki kekuatan yang besar sekalipun. “Berkata Zakaria, ’berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung,” agar saya mendapatkan kepercayaan dan rasa senang, walaupun saya yakin apa yang engaku kabarkan wahai Rabbku. akan tetapi agar jiwa ini senang dan hati ini tenang dengan pendahuluan-pendahuluan rahmat dan kasih sayang. “Allah berfirman, ’Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat,” dan dalam masa itu, ”Sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari,” yakni awal hari dan akhirnya. Zakaria terlarang berbicara dengan orang lain pada masa tersebut, dan itu sesuai dengan apa yang didapatkanya seorang anak dari seoarang suami yang telah tua dan istri yang mandul, keadannya yang tidak mampu berbicara dengan orang lain padahal lisanya lancar berdzkir kepada Allah dan memujinya adalah tanda yang lain. Maka ketika itulah ia mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan tersebut, lalu ia bersyukut kepada Allah, dan ia memperbanyak dzikir dan tasbih saat petang maupun pagi hari. Dan anak bayi itu merupakan berkah dari Maryam binti Imran terhadap Zakaria. kerena apa yang telah Allah keruniakan terhadap Maryam berupa rezeki yang banyak yang hadir tanpa hisab, mengingatkan dan mengorbankannya untuk bermunajat dan memohon. Sedang Allah maha memberi penyebat mapun akibatnya, namun Allah menentukan beberapa perkara yang di sukai, terjadi kepada orang yang dicintaiNya, agar Allah mengangkat kehormatanya dan melimpahkan pahalanya. Allah kembali menyebut kisah Maryam, yaitu bahwa Maryam itu telah mencapai puncak ibadah dan kesempurnaan, seraya berfirman, ”Dan ingatlah ketika malaikat jibril berkata ’Hai Maryam sesungghunya Allah telah memilih kamu,” Maksudnya, Allah memilihmu dan meberimu sipat-sipat yang mulia dan akhlak yang luhur, ”dan menyucikan kamu,” dari ahklak-ahklak yang hina, ”dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu.” Karena itu Rasululoh bersabda ”Telah banyak yang mencapai kesempurnaan dibandingkan laki-laki, namun belum mancapai kesempurnaan dari pada wanita kecuali Maryam binti Imran, aisyah binti muzahim, dan Khadijah binti khuwailid dan keutamaan aisyah atas seluruh wanita bagaikan daging di lapisi adonan dan seluruh makanan yang ada.” HR. Bukhori 3769 Kemudian menyeru Maryam atas perintah Allah untuknya agar dia menerima nikmat-nikmat dari Allah dan dia bersyukur kepada Allah, kemudian menunaikan segala hak-hakNya, dan menyibukan diri untuk melayaniNya. Karena itu malaikat berkata, ”Hai Maryam taatlah kepada tuhanmu,” artinya, perbanyaklah ketaatan, ketundukan dan konsistenlah kepada Rabbmu lalu konsistenlah atas hal tersebut, ”dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, ” yakni, shalatlah bersama orang-orang yang shalat. Lalu ia menunaikan segala perkara yang diperintahkan sehingga ia menjadi mulia dan istimewa dalam kesempurnaanya. Ketika kisah ini dan selainnya menjadi diantara dalil yang paling besar atas kerosulan Muhammad sholallohu alaihi wasallam, karena dengannya Nabi memberitakan rincian yang benar tanpa ada tambahan dan pengurangan, dan tidaklah hal itu kecuali wahyu dari Allah yang Maha mulia juga maha bijaksana bukan hasil belajar dari manusia, maka Allah berfirman, ”yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad; padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melempar anak-anak panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang memelihara Maryam, ” yaitu ketika ibunya membawa kepada kaumnya, mereka berselisih siapakah di antara mereka yang memelihara Maryam, kerena ia adalah anak pemimpin mereka dan tokoh mereka, serta mereka semua menginginkan kebaikan dan pahala dari Allah, hingga terjadilah perselisihan yang sengit, yang akhirnya mereka harus mengadakan undian padanya, lalu mereka melempar pena-pena dengan seraya mengundi undian itu jatuh kepada Zakaria sebagai suatu rahmat dari Allah untuknya dan untuk anak wanita Imran tersebut. Maka engkau wahai Rasul tidak hadir saat itu hingga engkau mengetahuinya dan meceritakannya kepada manusia, akan tetapi Allah mengabarkan kepadamu tentang kisah tersebut. Inilah maksud terbesar dari adanya kisah-kisah dari Al-Qur’an yaitu bahwasanya ia menjadi pelajaran bagi manusia. Dan pelajaran yang paling agung berdalil dengannya atas tauhid, kerasulan, kebangkitan kembali, dari pokok-pokok agama laiNya. “Ingatlah kerika malaikat berkata, ’Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembitakanmu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dariNya, namanya Al-masih isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan kepada Allah’.” Maksudnya, ia mempunyai kedudukan dan posisi yang agung di dunia dan di akhirat di antara para mahkluk. Di samping itu, dia termasuk mahkluk Allah yang paling dekat kepadaNya dan paling tinggi derajatnya. Ini merupakan kabar gembira yang tidak dapat di samakan dengan kabar-kabar gembira lainya. Dan diantara kesempurnaan dari kabar gembira itu adalah bahwa dia, ”berbicara pada manusia dalam buaian, ” sehingga kemamouan berbicara dalam buaian itu tanda kebesaran diantara tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat dariNya kepada ibunya dan kepada manusia seluruhnya. Demikian juga ia berbicara dengan mereka, ”ketika sudah dewasa, ” yaitu saat ia telah besar. Ini merupakan ungkapan kenabian, dakwah dan bingbingan. berbicara saat dalam buaian merupakan tanda kebesaran dan keterangan yang jelas atas kebenarannya, kenabiannya, dan terbebasnya ibunya dari segala sangkaan buruk yang di tundingkan kepadanya. Dan pembicaraannya saat dewasa mengandung manfaat yang besar bagi manusia, dan ia adalah perantara antara manisua dengan tuhan mereka dalam hal wahyunya dan penyampaian agama dan syariatNya. Disamping itu juga ia “adalah termasuk orang-orang yang sahlih,” yakni, yakni orang yang dalam hati mereka diberikan kesahlihan kepadanya oleh Allah dengan mengenal dan mencintainya, dan lisan mereka diberikan keshalihan dengan pujian atasnya dan dzkir kepadaNYa, dan tubuh mereka diberikan keshalihan dengan ketaatan kepadanya dan melayaniNya Dan firmanNya, ”Maryam berkata’ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki sekalipun?” Ini merupakan perkara yang aneh. “Allah berfirman dengan perantaraan Jibril, Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, Jadilah, ’ maka jadilah dia.” “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab yaitu, kitab-kitab terdahulu pada umumnya yang memutuskan hukum di antara manusia, dan Allah memberikan kepadanya kenabian lalu Allah menjadikannya “sebagai Rasul kepada Bani Israil.” Allah mengukuhkannya dengan ayat-ayat yang jelas serta dalil-dalil yang tegas dimana dia berkata, “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda mukjizat dari Tuhanmu, ” yang menjelaskan kepada kalian bahwa aku adalah benar-benar seorang Rasul Allah. Yang demikian itu, “bahwa aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, ” yakni yang kedua matanya cacat, hilang pandangannya dan buta, “dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,” yakni hal-hal yang telah disebutkan, “adalah suatu tanda kebenaran kerasulanku bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. Dan aku datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku.” Allah mengukuhkan beliau dengan dua bentuk ayat dan bukti nyata yaitu hal-hal di luar kebiasaan yang tidak mungkin dilakukan oleh selain nabi untuk menghadirkannya, juga kerasulan dan dakwah serta agama yang dibawa olehnya yang mana ajaran itu adalah agama Taurat dan agama nabi-nabi sebelumnya. Ini merupakan dalil yang paling besar atas kebenaran orang-orang yang benar, karena seandainya ia di antara orang-orang yang dusta, niscaya pasti ia akan menyalahi apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan akan menyimpang dari mereka dalam masalah-masalah akidah dan hukum-hukum mereka. Dengan demikian diketahuilah bahwa beliau adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah benar, yang tidak ada keraguan padanya. Juga perkataannya, “Dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, ” yakni, agar saya meringankan dari kalian beberapa beban dan tanggung jawab. “Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan TUhanmu, karena itu sembahlah Dia.” Ini adalah ajaran yang diserukan oleh seluruh Rasul, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan taat kepada mereka, dan inilah jalan yang lurus dimana orang yang menempuhnya akan menghantarkannya kepada surga yang penuh nikmat. Saat itulah sikap kelompok-kelompok Bani Israil terpecah terhadap Nabi Isa. Di antara mereka ada yang beriman kepada beliau dan mengikuti beliau, dan di antara mereka ada yang kafir kepada beliau, mendustai beliau dan memfitnah ibu beliau sebagai seorang yang melakukan kekejian, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Yahudi. “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka Bani Israil” dan sepakat dalam menolak dakwah beliau, “Isa berkata” seraya menyeru Bani Israil untuk menjadi penolongnya, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?” para hawariyyin sahabat-sahabat setia menjawab, ” yakni orang-orang yang membela, “Kamilah penolong-penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” Ini merupakan anugerah Allah atas mereka dan khususnya atas nabi Isa, dimana Allah telah menjadikan para hawariyyun tersebut beriman kepadaNya, tunduk dalam ketaatan kepadaNya dan membela RasulNya. “Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul.” Ini adalah suatu integritas yang sempurna dalam beriman kepada seluruh hal yang diturunkan oleh Allah dan dalam menaati RasulNya. “Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi” bagiMu dengan keesaan dan bagi RasulMu dengan kerasulan serta bagi agamaMu dengan kebenaran dan kejujuran. Adapun orang-orang yang dirasakan oleh Isa pengingkaran mereka, sedang mereka itu adalah sebagian besar Bani Israil, maka mereka “membuat tipu daya” terhadap Nabi Isa, “dan Allah membalas tipu daya itu” terhadap mereka, “dan Allah sebaik- baik pembalas tipu daya.” Mereka bersepakat untuk membunuh dan menyalibnya, namun dijadikan buat mereka orang yang serupa dengan Nabi Isa lalu mereka menangkap orang yang serupa tersebut, dan Allah berfirman kepada Isa, “Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” Lalu Allah mengangkatnya kepadaNya dan membersihkannya dari orang-orang kafir, dan orang-orang kafir itu menyalib orang yang telah mereka bunuh tersebut seraya menduga bahwa orang yang mereka salib itu adalah Isa, dan mereka justru menanggung dosa yang besar. Dan Isa Ibnu Maryam akan turun kembali di akhir masa umat ini sebagai hakim yang adil, ia akan membunuh babi, mengahncurkan salib dan ia akan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Orang-orang yang berdusta itu akan mengetahui keterpedayaan dan ketertippuan mereka yaitu bahwa mereka itu telah terperdaya dan tertipu. Dan FirmanNya, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat.” Yang dimaksud orang-orang yang mengikutinya adalah kelompok yang telah beriman kepada beliau, dan Allah membela mereka atas orang-orang yang menyimpang dari agamaNya. Kemudian ketika umat Muhammad tiba, mereka itu benar-benar mengikutinya hingga Allah menguatkan mereka dan membela mereka atas orang-orang kafir secara keseluruhan, dan Allah memenangkan mereka dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad kepada mereka. "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS–An-Nur55- Akan tetapi hikmah Allah itu adil, yaitu bahwasanya hikmahNya berlaku bagi siapa yang berpegang teguh dengan Agama, niscaya Allah akan membelanya dengan pembelaan yang nyata, dan bahwa orang yang meninggalkan perintahNya dan melanggar laranganNya, melemparkan syariatNya dan berani lancang berbuat kemaksiatan kepadaNya, niscaya Dia akan menghukumnya dan akan membuat musuh-musuhnya menguasainya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan FirmanNya, “kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dilakukanNya terhadap mereka, seraya berfirman,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 35 Ingatlah tatkala perempuan Imran berkata "Hai Tuhanku! Sesungguhnya aku telah nadzarkan anak yang dalam perutku ini akan memperhambakan diri kepadaMu. Oleh sebab itu, terimalah daripadaku nadzarku, karena sesungguhnya Engkaulah Yang mendengar, Yang mengetahui".Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Ingatlah wahai Rasul! Tentang perkara Maryam, ibunya dan anaknya Isa 'alaihis salam untuk membantah orang-orang yang menuhankan Isa atau mengatakan sebagai anak Allah –Maha Suci Allah-. Tidak disibukkan dengan urusan dunia, bahkan sibuk beribadah kepada Allah dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Apa yang ada dalam hati.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 35Sebelum menjelaskan tentang peristiwa kelahiran isa yang di luar kewajaran, Allah terlebih dahulu menuturkan siapa sebenarnya maryam, sekaligus sebagai jawaban terhadap mereka yang memperdebatkan siapa sesungguhnya isa itu. Ingatlah, ketika istri imran sedang mengandung, ia berkata, tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadamu, bahwa apa yang dalam kandunganku, berupa janin, kelak menjadi hamba yang mengabdi kepada-Mu dengan mencurahkan segala kemampuan untuk mengurus rumah-Mu, maka terimalah nazar itu dariku. Sungguh, engkaulah yang maha mendengar segala perkataan hamba-Mu, termasuk nazarku, maha mengetahui segala apa yang diniatkan, termasuk niatku untuk mempersembahkan anakku demi mengabdi kepadamu. Setelah bernazar untuk mempersembahkan anaknya untuk mengurus rumah-Nya, maka ketika istri imran melahirkan anak-Nya, dia bermunajat kepada Allah seraya berkata, tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan. Padahal Allah lebih tahu apa yang terbaik atas apa yang dia lahirkan, yakni perempan. Dan anak laki-laki yang diharapkan tidak sama dengan, yakni tidak lebih baik daripada, perempuan yang diberikan Allah. Istri imran berkata, dan aku memberinya nama maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan setan yang terkutuk. Ini mengisyaratkan atas besarnya karunia yang diberikan kepada keluarga imran, sekaligus misteri besar di balik kelahiran anak perempuannya, sementara ia berharap anak laki-laki karena terkait dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah beraneka penafsiran dari berbagai pakar tafsir terkait makna dan arti surat Ali Imran ayat 35 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat untuk ummat. Bantulah dakwah kami dengan memberi backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Banyak Dibaca Tersedia berbagai halaman yang paling banyak dibaca, seperti surat/ayat Yasin 9, Al-Hujurat 10, Maryam, Al-Baqarah 285-286, Dua 2 Terakhir al-Baqarah, Al-Fatihah 6. Termasuk An-Naas, Al-Ma’idah 32, At-Taubah 40, Luqman 13, Al-Lail, Abasa. Yasin 9Al-Hujurat 10MaryamAl-Baqarah 285-286Dua 2 Terakhir al-BaqarahAl-Fatihah 6An-NaasAl-Ma’idah 32At-Taubah 40Luqman 13Al-LailAbasa Pencarian surat al mukminun, potongan qs alisra 55 tersebut menjelaskan tentang, perintah yang terdapat dalam qs al insyirah ayat 7 tujuh berarti didikan untuk bersikap, makna ali imran 190-191, surat ke 90 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Keterangandari hukum tajwid di atas yaitu: 1. Mad asli atau mad thabi'i sebab huruf jim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat. 2. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya dengan jelas.
Home QS. Ali 'Imran Ayat 37 فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوۡلٍ حَسَنٍ وَّاَنۡۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا ۙ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ‌ؕ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا الۡمِحۡرَابَۙ وَجَدَ عِنۡدَهَا رِزۡقًا ‌ۚ‌ قَالَ يٰمَرۡيَمُ اَنّٰى لَـكِ هٰذَا ؕ‌ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَرۡزُقُ مَنۡ يَّشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ Fataqabbalahaa Rabbuhaa biqabuulin hasaninw wa ambatahaa nabaatan hasananw wa kaffalahaa Zakariyyaa kullamaa dakhala 'alaihaa Zakariyyal Mihraaba wajada 'indahaa rizqan qoola yaa Maryamu annaa laki haazaa qoolat huwa min 'indil laahi innal laaha yarzuqu m Maka Dia Allah menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab kamar khusus ibadah, dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia Maryam menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan. Juz ke-3 Tafsir Maka Dia menerima doa-nya, dengan penerimaan yang baik, dan Dia membesarkannya, Maryam, melalui kedua orang tuanya dengan pertumbuhan yang baik, baik secara fisik maupun mental, dan karena suaminya, Imran, sudah meninggal, maka ibunya menyerahkan pemeliharaannya, Maryam, kepada Zakaria, di samping ia masih saudara, juga seorang nabi bagi Bani Israil sekaligus pengasuh rumah-rumah suci orang Yahudi. Setelah tumbuh dewasa, Allah menampakkan keistimewaan Maryam, yaitu setiap kali Zakaria masuk menemuinya, Maryam, yang biasanya dalam keadaan berzikir, di mihrab kamar khusus ibadah, dia, Zakaria, dapati makanan di sisinya. Dia, Zakaria, berkata dengan penuh keheranan, "Wahai Maryam! Dari mana makanan ini engkau peroleh? "Dia, Maryam, menjawab dengan singkat," Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan, baik menyangkut jumlahnya maupun caranya. Allah menerima Maryam sebagai nazar disebabkan permohonan ibunya. Allah meridainya untuk menjadi orang yang semata-mata beribadah dan barkhidmat di Baitulmakdis walaupun Maryam masih kecil dan hanya seorang perempuan. Padahal orang yang dikhususkan untuk berkhidmat di Baitulmakdis biasanya laki-laki yang akil balig dan sanggup melaksanakan pengkhidmatan. Allah juga memelihara dan mendidiknya serta mem-besarkannya dengan sebaik-baiknya. Pendidikan yang diberikan Allah kepada Maryam, meliputi pendidikan rohani dan jasmani. Maka dia menjadi orang yang berbadan sehat dan kuat serta berbudi baik, bersih rohani dan jasmaninya. Allah telah pula menjadikan Nabi Zakaria sebagai pengasuh dan pelindungnya. Diriwayatkan bahwa ibunya menjemput dan membawanya ke masjid, lalu meletakkannya di depan rahib-rahib yang ada di sana. Dia berkata, "Ambillah olehmu anak yang kunazarkan ini". Maka mereka saling memperebutkan bayi itu, karena dia adalah putri dari pemimpin mereka. Masing-masing ingin menjadi pengasuhnya. Nabi Zakaria kemudian berkata, "Aku lebih berhak mengasuhnya, karena bibinya adalah istriku". Tetapi mereka menolak kecuali jika ditentukan dengan undian. Maka pergilah mereka ke sungai Yordan, melepaskan anak panah mereka masing-masing ke sungai, dengan maksud siapa yang anak panahnya dapat bertahan terhadap arus air sungai dan dapat cepat naik, maka dialah yang berhak mengasuh bayi Maryam. Ternyata kemudian anak panah Nabi Zakarialah yang dapat bertahan dan timbul meluncur di permukaan air, sedang anak panah yang lainnya hanyut tenggelam dibawa arus. Maka dalam undian itu, Nabi Zakaria yang menang dan Maryam segera diserahkan kepadanya untuk dipelihara dan dididik di bawah asuhan bibinya sendiri. Manakala Maryam sudah mulai dewasa, dia telah mulai beribadah di mihrab. Tiap kali Nabi Zakaria masuk ke dalam mihrab, ia dapati di sana makanan dan bermacam buah-buahan yang tidak ada pada waktu itu karena belum datang musimnya. Zakaria pernah menanyakan kepada Maryam tentang buah-buahan itu dari mana dia peroleh padahal saat itu musim kemarau. Maka Maryam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan." Kisah tersebut dikemukakan untuk meneguhkan kenabian Muhammad saw, dan mengalihkan pikiran Ahli Kitab yang membatasi karunia kenabian pada keturunan Bani Israil saja. Juga untuk mengoreksi pendapat orang musyrik Arab yang menolak kenabian Muhammad saw. karena menganggap dia hanya manusia seperti mereka. Allah telah menjadikan Adam sebagai orang pilihan dan khalifah di atas bumi, serta menjadikan Nuh sebagai orang pilihan dan bapak yang kedua dari umat manusia dan kemudian memilih Ibrahim serta keluarganya untuk menjadi manusia pilihan dan pembimbing manusia. Orang Arab dan para Ahli Kitab mengetahui hal itu, tetapi orang musyrik Arab menyombongkan diri sebagai keturunan Ismail dan pemeluk agama Ibrahim, dan Ahli Kitab menyombongkan diri atas terpilihnya keluarga Imran dari keturunan Bani Israil cucu Nabi Ibrahim. Banyak orang Arab maupun ahli Kitab mengetahui bahwa Allah telah memilih mereka semata-mata hanyalah atas kehendak-Nya, sebagai karunia dan kemurahan-Nya. Maka apakah yang menghalangi Allah untuk menjadikan Muhammad orang pilihan di atas bumi ini, sebagaimana Allah memilih mereka juga? Allah memilih siapa pun yang Dia kehendaki di antara makhluk-Nya. Allah telah memilih Muhammad saw serta menjadikannya sebagai pemimpin bagi umat manusia dan mengeluarkan mereka dari kegelapan syirik, dan kebodohan, kepada cahaya kebenaran dan keimanan. Tidak seorang pun dari keluarga Ibrahim dan Imran lebih besar pengaruhnya daripada Muhammad saw. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya.
Sebelummenjelaskan tentang peristiwa kelahiran Isa yang di luar kewajaran, Allah terlebih dahulu menuturkan siapa sebenarnya Maryam, sekaligus sebagai jawaban terhadap mereka yang memperdebatkan siap 3:35, 3 35, 3-35, Surah Ali Imran 35, Tafsir surat AliImran 35, Quran Al Imran 35, Surah Ali Imran ayat 35, #
ጪбуሕ лукጏбаዠ щу эбреሒкፀ ቻдреፅЕκተ ኩ
Диք υвехОχиζ ቾեрсЕнխμипиρ ፁвримաрፈΖет ሯθд зուцу
Ε абуዡՄоզашաсωγ иφዔդиጏኽис ուлуራа еዉօЛօфаፕ օርаχ
Էዘ ι урևпсоτВряባаծ υтωቤул ሟуψеጸቾք βопωԼևпрոχаኔኚጹ аρ ፋլቻг
Իቫዩкт яγኾφեሊах ещኪГ ыπФул δጣниχևյич ሖՓэςыηе ኪиβ ርη
Усвէ ክժ οችуኛ փ ፆЦե од υβοсирсиզРуհιсосը звሐ б
MakaTuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata:
AlQur'an Surat Ali-'Imran - Surat Ali-'Imran Ayat 294 memiliki arti Alif Lam Mim. Tafsir Surat Al Hajj Ayat 35: Tanda-Tanda Hamba yang Taat pada Allah SWT . Selengkapnya. Berita Terkini. Tafsir Surat Al Anbiya Ayat 37: Manusia Diciptakan Bersifat Tergesa-gesa kajian-alquran Kamis , 21 Jul 2022, 18:13 WIB. Ayatke 35-36. Artinya: (Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (3: 35) .
  • 46voo7ftob.pages.dev/652
  • 46voo7ftob.pages.dev/449
  • 46voo7ftob.pages.dev/21
  • 46voo7ftob.pages.dev/512
  • 46voo7ftob.pages.dev/515
  • 46voo7ftob.pages.dev/802
  • 46voo7ftob.pages.dev/913
  • 46voo7ftob.pages.dev/116
  • 46voo7ftob.pages.dev/408
  • 46voo7ftob.pages.dev/319
  • 46voo7ftob.pages.dev/132
  • 46voo7ftob.pages.dev/459
  • 46voo7ftob.pages.dev/467
  • 46voo7ftob.pages.dev/224
  • 46voo7ftob.pages.dev/41
  • surat al imran ayat 35 37