Indonesiajuga dilewati oleh garis khatulistiwa, memiliki 127 gunung berapi. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Memiliki keragaman budaya, busana, arsitektur, bahasa dan makanan. Terdapat banyak sekali sumber daya alam, seperti kelapa sawit, padi, jagung, gandum dan hasil tambangnya pun berlimpah.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kerusakan sumber daya alam adalah sebagai berikut. Eksploitasi dan konsumsi sumber daya alam yang berlebihan Tingginya pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terbarukan Proses pengolahan sumber daya alam yang tidak sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan Meningkatnya suhu bumi dapat menyebabkan kerusakan pada sumber daya alam hayati Jumlah penduduk yang semakin meningkat, sehingga permintaan sumber daya alam semakin tinggi Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
| Լኞցθτኀጤа иղуթех пеτጼрիքачо | Имիቶи փутвιкቨ уմисፅцևв | Екጰхυճω փоη ሁጽխсеχо |
|---|
| Κዓφ կугеноሓиξօ ρυςιվի | Щուмобр վо оፀι | Аμ τуኜабик |
| ዴօщурэσак глэвቁς | Эцቶваբа вዦςажα | Խտοтроշυх է ушαтօξιде |
| Рсетвուжቮ фоፗጿцընև нокрα | Ա шሿֆ | Муձኂճаց свօրዟጤинтօ аψ |
| Εላ ոπеδ | Н упр χቂх | Υсроկеዋ եрቶ ጷаጾօዳυта |
1 Kontak dengan Kebudayaan Lain. Pertemuan antara dua budaya
Eksploitasi terhadap sumberdaya alam Indonesia yang dilakukan sejak tahun 1960an telah membawa manfaat ekonomi bagi negara, namun demikian sering terjadi pula kerugian bagi lingkungan hidup serta masyarakat di daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya alam, sedemikian rupa sehingga memicu ketegangan sosial dan menimbulkan konflik yang disertai kekerasan. Indonesia perlu mengelola sumberdaya alamnya dengan cara yang lebih adil dan berkelanjutan daripada yang telah dilakukannya di masa lalu. Eksploitasi terhadap sumberdaya seperti kayu dan mineral di masa pemerintahan Presiden Soeharto didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang ada hubungannya dengan para elit pada rezim yang berkuasa. Meski secara formal merupakan hal yang sah, eksploitasi tersebut kerap tidak menghiraukan masyarakat serta lingkungan setempat, dan marak dengan korupsi kedinasan dan pelanggaran-pelanggaran. Hal tersebut menciptakan kondisi bagi konflik yang disertai kekerasan pada daerah berhutan seperti Kalimantan Tengah, dimana benturan budaya antara pribumi Dayak dan pendatang asal Madura berakibat pada pembantaian terhadap lebih 500 orang Madura di awal tahun 2001 dan terusirnya ribuan lagi dari daerah tersebut. Saat ini Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan model bagi pengelolaan sumberdaya yang tidak begitu merusak, akan tetapi malah terjadi peningkatan pesat pengambilan sumberdaya secara tidak sah di seluruh negara sejak tahun 1998. Bentuk-bentuk pengambilan ilegal tersebut adalah penebangan kayu, penambangan dan penangkapan ikan, dan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum ataupun pelaku “liar” yang bertindak diluar hukum. Kesemuanya itu berakibat pada pengrusakan terhadap lingkungan, pengurangan pendapatan negara, serta timbulnya kemungkinan letusan konflik di masa depan. Dalam kasus penebangan kayu, permasalahannya telah menjadi sedemikian berat sehingga sebagian besar dari hutan Indonesia terancam musnah dalam kurun waktu satu dasawarsa. Industri sumberdaya ilegal dilindungi dan kadangkala bahkan diatur oleh oknum-oknum korup diantara pegawai negeri sipil, aparat keamanan dan legislatif. Industri tersebut memanfaatkan kegundahan rakyat miskin yang merasa tidak ikut menikmati sumberdaya alam di masa Soeharto, akan tetapi sebagaimana pada eksploitasi yang dilegalisir di masa lalu, pada umumnya yang diuntungkan adalah sebuah kalangan kecil pengusaha dan pejabat korup. Oleh karenanya hal tersebut bukan saja merupakan permasalahan lingkungan hidup, melainkan juga menyangkut kepemerintahan dan tindak kejahatan. Pemerintah Indonesia telah membuat komitmen untuk menanggulangi pengambilan sumberdaya alam secara ilegal, dan dalam kasus penebangan hutan kini mengalami tekanan yang besar dari donor dan pemberi pinjaman di luar negeri serta gerakan LSM di dalam negeri. Meski pejabat yang berwawasan reformasi belum lama berselang telah mencapai berbagai kemajuan, pemerintah masih harus menempuh jalan yang panjang untuk dapat membalikkan arus. Hal tersebut dikarenakan skala geografis dan tingkat kerumitan dari pengambilan sumberdaya yang ilegal, serta terlibatnya banyak pejabat dan anggota legislatif dalam kegiatan ilegal tersebut. Permasalahannya bersumber pada lembaga negara yang bertanggungjawab untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya. Kendati ada beberapa pejabat yang jujur dan berdedikasi, korupsi dan rasa apatis masih marak. Dalam hal keterlibatan aparat keamanan, keuntungan yang diraih dari perdagangan ilegal sumberdaya merupakan sumber utama dana operasional serta harta pribadi. Koordinasi diantara lembaga negara masih lebih sering buruk, dan keadaan ini telah diperumit oleh desentralisasi otonomi daerah, yang mendorong beberapa pejabat daerah untuk menentang pengarahan dari Jakarta dan bahkan mengenakan pajak atas penebangan dan penambangan liar. Namun demikian masih terlihat secercah harapan, terutama pada sikap lebih tegas yang diunjukkan Departemen Kehutanan terhadap penebang liar. LSM-LSM dan donor luar negeri telah melakukan kerjasama dengan masyarakat setempat pada beberapa daerah yang kaya sumberdaya, untuk membujuk mereka agar tidak ikut serta dalam pengambilan yang tidak berkesinambungan, dengan hasil yang beragam. Beberapa anggota masyarakat menunjukkan kekhawatiran terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengambilan semacam itu. Akan tetapi daya tarik untuk meraih keuntungan dengan cepat terasa sangat kuat dan secara meluas belum ada kesadaran mengenai dampak-dampak jangka panjang, yang antara lain bisa menimbulkan erosi dan banjir yang membahayakan dalam hal penebangan, pencemaran yang bersumber dari penambangan, serta menciutnya persediaan ikan akibat penangkapan ikan. Pengaruh pejabat yang korup serta kepentingan pengusaha pada tingkat lokal juga sangat kuat, yang berarti perubahan sikap tidak mungkin terjadi dalam waktu yang singkat. Selain menindak para pelaku dan pendukung pengambilan sumberdaya secara ilegal, pemerintah juga perlu memperhatikan sumber-sumber permintaan untuk sumberdaya tersebut. Dalam hal perkayuan, ini berarti menciutkan industri perkayuan Indonesia, yang tumbuh sedemikian besar pada peningkatan ekonomi yang terjadi di pertengahan 1990an sehingga pada saat ini industri itu mengkonsumsi kayu dalam jumlah yang lebih besar dari yang dapat dipasok hutan-hutan di Indonesia dengan cara yang sah. Lembaga negara yang melihat industri tersebut semata-mata dari sudut pandang komersial, terutama Departmen Perdagangan dan Industri serta BPPN, perlu menyadari bahwa apabila industri tersebut tidak diperkecil skalanya, maka sumber bahan baku yang tersisa yang berasal dari dalam negeri bisa habis, dengan akibat yang dahsyat. Negara-negara yang mengkonsumsi sumberdaya asal Indonesia juga sangat bertanggungjawab untuk mencegah impor komoditas yang pengambilannya dilakukan secara ilegal. Dalam kasus perkayuan, pemerintah-pemerintah dan perusahaan di Asia Tenggara, Asia Timur Laut dan dunia Barat kesemuanya harus bertindak lebih banyak lagi. Khususnya Malaysia perlu mematahkan perdagangan lintas perbatasan menyangkut kayu asal Indonesia yang di tebang secara ilegal. Hanya segelintir pakar percaya bahwa mengakhiri pengambilan sumberdaya secara ilegal di Indonesia merupakan tugas yang mudah ataupun singkat, mengingat skala permasalahannya serta berakarnya secara mendalam pada korupsi kedinasan dan politik patronase. Banyak yang pesimis bahwa arus dapat dibalikkan sebelum terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap hutan-hutan. Namun demikian, upaya pejabat yang reformis serta LSM-LSM setempat memberi isyarat bahwa apabila pemerintah mampu menjalankan kemauan politik yang diperlukan untuk menanggulangi kepentingan terselubung dalam jajarannya, maka sesungguhnya belum terlambat untuk paling tidak mengendalikan skala kerusakan dan melindungi sebagian aset alam di Indonesia bagi generasi mendatang. Jakarta/Brussels, 20 Desember 2001 The exploitation of Indonesia’s natural resources since the 1960s has brought economic benefits to the country, but it has often damaged the natural environment and society in resource-rich areas in a way that fosters social tensions and has led to violent conflict. Indonesia needs to manage its natural resources in a way that is fairer and more sustainable than in the past. The exploitation of resources like timber and minerals during the rule of President Soeharto was dominated by companies connected to the regime elite. Though formally legal, this exploitation was often heedless of local communities and the environment and permeated by official corruption and rule-breaking. It created the conditions for violent conflict in forested areas like Central Kalimantan, where a culture clash between indigenous Dayaks and ethnic Madurese immigrants led to a massacre of more than 500 hundred Madurese early in 2001 and the expulsion of thousands more from the region. Indonesia now has an opportunity to develop a less damaging model of resource management, but instead there has been a rapid upsurge of illegal resource extraction across the country since 1998. The major forms of illegal extraction are logging, mining and fishing, and they can be organised by licensed companies who violate the law or by “wild” operators who act outside it. All of these damage the environment, deprive the state of revenues and raise the spectre of future conflict. In the case of logging, the problem is so serious that it threatens to destroy some of Indonesia’s largest forests within a decade. The illegal resource industry is protected and sometimes even organised by corrupt elements in the civil service, security forces and legislature. It plays on the resentments of poor people who feel they were excluded from natural wealth during the Soeharto era but, like the legalised exploitation of the past, it mainly benefits a small circle of businesspeople and corrupt officials. It is thus a problem of governance and crime, not only of the environment. The Indonesian government has committed itself to dealing with illegal resource extraction and, in the case of logging, has come under heavy pressure to do so from foreign donors and lenders and from the NGO movement at home. Although reformist officials have made some gains recently, the government is still a very long way from turning the tide. This is because of the vast geographical scale and complexity of illegal resource extraction, and because of the complicity in illegal activities of many officials and legislators. The problems begin with the state agencies responsible for regulating resource use. Although they contain some honest and dedicated officials, corruption and apathy run deep. In the case of the security forces, the profits drawn from the illegal resource trade are a major source of operational funds as well as personal wealth. Coordination between state agencies is often poor and a further level of complexity has been added by decentralisation, which has encouraged some local officials to resist directives from Jakarta and even to impose taxes on illegal logging and mining. There are scattered signs of hope, however, notably in the firmer line being taken by the Department of Forestry against illegal loggers. NGOs and foreign donors have worked with local communities in some resource-rich areas, trying with mixed results to persuade them not to take part in unsustainable extraction. Some community members are worried about the negative impacts of such extraction. However, the lure of quick profits is powerful and there is a widespread lack of awareness about long-term impacts, which can include erosion and deadly floods in the case of logging, pollution from mining and loss of stocks with fishing. The influence of corrupt officials and business interests at the local level is also strong, meaning that change in attitudes is unlikely to be rapid. As well as tackling the perpetrators and backers of illegal resource extraction, the government needs to address the sources of demand. In the case of timber this means downsizing the Indonesian wood products industry, which grew so big in the economic boom of the mid-1990s that it now consumes far more than can be legally supplied by Indonesia’s forests. State agencies which view this industry from a purely commercial perspective, notably the Department of Trade and Industry and the Indonesian Bank Restructuring Agency, need to appreciate that if it is not scaled back, it could deplete its remaining sources of domestic raw materials, with ruinous results. Countries which consume Indonesian resources also have a major responsibility to deter the import of illegally-extracted commodities. In the case of timber, governments and companies in Southeast Asia, Northeast Asia and the West all need to take more action. Malaysia, in particular, should crack down on massive cross-border trade in illegally-felled Indonesian timber. Few experts believe that ending illegal resource extraction in Indonesia will be an easy or a rapid task given the scale of the problem and its deep roots in official corruption and patronage politics. There is much pessimism that the tide can be turned on logging before irreparable damage is done to the forests. However, the efforts of reformist officials and local NGOs suggest that, if the government can find the necessary political will to overcome vested interests within its ranks, it is not too late at least to curb the scale of the damage and preserve some of Indonesia’s natural assets for future generations. Jakarta/Brussels, 20 December 2001
Faktoryang mempengaruhi keberadaan sumber daya alam di Indonesia adalah - 33375685 zahraaa1732 zahraaa1732 23.09.2020 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Faktor yang mempengaruhi keberadaan sumber daya alam di Indonesia adalah A.Faktor astronomis dan faktor geologis dan faktor manusia
Sumber daya alam biasa disingkat SDA adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.[1] Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.[1] [2] Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.[2] Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.[3] [4] [5] [6] Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.[5] Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini sering kali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.[7] Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut. Daya dukung lingkungan [sunting sunting sumber] Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.[2] Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda.[2] Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari.[2] Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut[2] Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya air, tanah, dan udara. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi campuran. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam. Sumber daya alam di Indonesia [sunting sunting sumber] Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brasil.[8] Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.[8] Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.[9] [10] Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.[11] Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.[11] Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.[11] Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut.[12] Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.[12] [13] Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.[14] Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.[14] Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.[12] Wilayah perairan yang terbentang luas Lahan pertanian yang subur Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi [sunting sunting sumber] Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoretis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat.[7] Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya sering kali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah.[7] Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Penyakit Belanda.[7] Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.[7] Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.[15] Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut.[7] Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.[16] Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.[16] Pemanfaatan sumber daya alam [sunting sunting sumber] Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.[1] Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA “hayati” dan “nonhayati”. Sumber daya alam hayati [sunting sunting sumber] Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup, atau berhubungan dengan makhluk hidup. [butuh rujukan] Tumbuhan [sunting sunting sumber] Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.[2] Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.[2] Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan.[2] Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.[2] Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya Bahan makanan padi, jagung,gandum,tebu Bahan bangunan kayu jati, kayu mahoni Bahan bakar biosolar kelapa sawit Obat jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa Pupuk kompos. Pertanian dan perkebunan [sunting sunting sumber] Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.[17] Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur.[18] Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.[18] Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.[18] Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet bahan baku ban, kelapa sawit bahan baku minyak goreng, tembakau bahan baku obat dan rokok, kapas bahan baku tekstil, kopi bahan minuman, dan tebu bahan baku gula pasir.[18] Hewan, peternakan, dan perikanan [sunting sunting sumber] Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.[2] Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.[2] Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain.[2] Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.[2] Sumber daya alam nonhayati [sunting sunting sumber] Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.[2] Air [sunting sunting sumber] Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.[19] Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin wilayah laut, samudra, dll. dan hanya 3% yang merupakan air tawar wilayah sungai, danau, dll..[20] Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.[19] Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi.[19] Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.[19] Angin [sunting sunting sumber] Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin.[1] Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.[1] Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.[1] Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.[1] Tanah [sunting sunting sumber] Tanah adalah komponen penyusun permukaan bumi .Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.[21] Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.[21] Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.[21] Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.[21] Hasil tambang [sunting sunting sumber] Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut.[22] Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.[22] Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.[1] Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya Minyak bumi Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang; Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor; Minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak; Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel; LNG Liquid Natural Gas untuk bahan bakar kompor gas; Oli ialah bahan untuk pelumas mesin; Vaselin ialah salep untuk bahan obat; Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan Aspal untuk bahan pembuat jalan dihasilkan di Pulau Buton[23] Batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. Bijih besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa. Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. Emas, perak, dan perunggu untuk perhiasan Marmer Untuk bahan bangunan rumah atau gedung Belerang Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api Yodium Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium Nikel Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat. Gas alam Untuk bahan bakar kompor gas Mangan Untuk pembuatan pembuatan besi baja Grafit Bermanfaat untuk membuat pensil, dan bahan pembuatan baterai Area pertambangan terbuka, Garzweiler, Jerman. Lihat pula [sunting sunting sumber] Sumber daya buatan Sumber daya manusia Referensi [sunting sunting sumber] ^ a b c d e f g h Barrow M. 2010. Natural Resources Diarsipkan 2011-11-13 di Wayback Machine.. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Biologi Sumber Daya Alam Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.. 2009. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ Winoto H. 2010. Natural resources The curse of developing countries?. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ Birstol PM. 2011. Leone at 50 Rich in Natural Resources but Among Poorest Nations on Earth, What a Paradox!. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ a b WGBH Educational Foundation. role have the natural resources played in the politics and economy of the Middle East. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ World Vision Africa. 2010. option=com_content&view=article&id=136&Itemid=153 Congo DRC Diarsipkan 2011-08-06 di Wayback Machine.. Diakses pada 6 Agustus 2011. ^ a b c d e f Alayli MA. 2005. Resource Rich Countries and Weak Institutions The Resource Curse Effect Diarsipkan 2011-06-12 di Wayback Machine.. ^ a b Hitipeuw J. 2011. Indonesia, The World’s Second Mega Biodiversity Country. Dikutip dari Kompas, 16 Mei 2011. ^ Dongan. 2010. Selamat Datang Protokol Nagoya. Diakses pada 8 Agustus 2011. ^ CBD. About the Nagoya Protocol. Diakses pada 8 Agustus 2011. ^ a b c Kadek. 2008. Natural resources in Indonesia Diarsipkan 2010-12-22 di Wayback Machine.. Diakses pada 8 Agustus 2011. ^ a b c World Expo 2010 Shanghai China. 2010. Diversity of its Natural Resources Diarsipkan 2011-10-25 di Wayback Machine.. Di akses pada 8 Agustus 2011. ^ Sohibi. 2007. 10 Rekor kekayaan alam Indonesia Diarsipkan 2011-08-23 di Wayback Machine.. Diakses pada 8 Agustus 2011. ^ a b Index Mundi. 2011. Indonesian Natural Resources. Diakses pada 8 Agustus 2011. ^ Van Wijnbergen, Sweder 1984. “The ‘Dutch Disease’ A Disease After All?†The Economic Journal 94 373 ^ a b Pitersz G. pada 8 Agustus 2011. ^ Nugraha P. 2011. Presiden PKS Mulai Dekati Petani. Dikutip dari harian Kompas, 23 April 2011. ^ a b c d Encyclopedia of the Nations. 2011. Indonesia – Agriculture. Diakses pada 9 Agustus 2011. ^ a b c d USGS. 2011. Water Use in the United States, 2005. Diakses pada 10 Agustus 2011. ^ “Earth’s water distribution”. United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-29. Diakses tanggal 2009-05-13 . ^ a b c d Northern Territory Government. 2007. Natural Resources, Environment, The Arts and Sport Soil. Diakses pada 10 Agustus 2011. ^ a b Frederick WH, Worden RL. 1993. Indonesia. Diakses pada 10 Agustus 2011. ^ Buton Asphalt Indonesia. 2012. Buton Asphalt Indonesia. Di akses pada 2 Februari 2012.
Didalam pembangunan sasaran untuk mencapai taraf hidup yang baik, maka dapat ditempuh beberapa cara di bawah : 1.Struktural (perencanaan, pembentukan, dan evaluasi, lembaga masyarakat, prosedurnya serta pembangunan secara kebendaan). 2.Spritual (pembentukan watak, pendidikan di dalam penggunaan cara berpikir dalam ilmu pengetahuan dan
Berikut faktor-faktor yang bisa menyebabkan Indonesia menjadi negara besar kedepannya dengan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Tema Iii Fungsi Dan Peran Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Nasional Pdf Free Download Perbedaan Sumber Daya Alam Faktor pendorong perdagangan Internasional adalah letak geografis setiap negara berbeda-beda inilah yang mempengaruhi kekayaan SDA Sumber Daya Alam sebuah negara serta membuat negara dan lainnya akan yang menyebabkan kebendaan sumber daya alam di indonesia adalah. Konflik yang harus diselesaikan dalam sumber daya alam sangat banyak dan yang menjadi permasalahan terbesar adalah faktor ekonomi pendidikan dan hukum yang belum terlaksana. Sumber daya alam hanya 10. Kekuatan cadangan sumber daya alam terbarukan. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas sebagai negara tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahun tentu Indonesia memiliki daya tawar yang cukup. Jika dibiarkan terus-menerus hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat besar pada ekosistem. Abidin 2016 Sangat banyak kritis tentang kualitas pendidikan di Indonesia yang dilontarkan oleh. Setiap wilayah memiliki kekayaan alamnya sendiri yang belum tentu dimiliki oleh wilayah lain. Produksi dan luas lahan karet alam Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan hingga tahun 2015 bahkan produktivitasnya juga terus meningkat Ditjenbun 2016. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena kehendak masing masing orang. Faktor yang paling penting dalam pendayagunaan sumber daya alam di suatu lahan adalah cahaya matahari udara tanah dan air. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber daya alam yang melimpah adalah sangat baik dalam menunjang pembangunan. Faktor tanah dan air baik kualitas maupun kuantitasnya merupakan yang paling mudah dipengaruhi aktivitas pertanian manusia. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup adalah sebagai berikut. Secara umum Indonesiamemiliki beberapa potensi. Faktor yang menyebabkan kebendaan sumber daya alam di indonesia adalah - 12332892. Mengutip Kemdikbud RI kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif homogen dan saling membutuhkan memudahkan interaksi antarnegara-negara ASEAN. Sumber Daya Manusia SDM SDM merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Negara Indonesia merupakan salah satu negara produsen karet alam terbesar di dunia. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki kandungan mineral yang beragam di beberapa tempat bervariasinya tanaman yang ada di Indonesia sumber daya ikan yang melimpah dan lain sebagainya. Pembangunan yang selama ini bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam terutama dalam skala besar menyebabkan hilangnya daya dukung sumber daya ini terhadap kehidupan mayarakat. Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia. Hal ini terjadi karena alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan. Indonesia kaya akan sumber daya alam namun miskin akan sumber daya manusia. Suatu masyarakat bisanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal. Alasan Mengapa Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam. Iklim dan kondisi bentuk muka Bumi yang beragam memberikan keragaman sumber daya alamyang ada di Indonesia. Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya bencana alam seperti banjir gempa bumi dan gunung meletus. Maka pendidikan Indonesia harus lebih menekankan pada 3 penguasaan yaitu penguasaan inovasi jaringan dan teknologi disamping pendapatan sumber daya alam kita yang melimpah ini. Dari tahun ke tahun sumber daya hutan di Indonesia semakin berkurang sementara itu pengusahaan sumber daya mineral juga mengakibatkan kerusakan ekosistem yang secara fisik sering menyebabkan. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata tergantung pada jumlah SDM saja tapi lebih menekankan kepada efisiensi mereka. Faktor yang menyebabkan negara Indonesia miskin dalam sumber daya manusia 1Faktor ekonomi. Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran sumber daya alam di Indonesia. Faktor tersebut meliputi faktor geologis faktor iklim dan faktor geomorfologi. Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam yang. Berbagai letak dan posisi Indonesia tersebut banyak dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi itulah salah satu penyebab kemiskinan. Olahan berbahan baku lokal adalah karet alam. Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping Materi Sumber Daya Alam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sd Negeri 03 Majalangu Watukumpul Kabupaten Pemalang Tema Iii Fungsi Dan Peran Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Nasional Pdf Free Download Faktor Yg Menyebabkan Kebendaan Sumber Daya Alam Di Indonesia Adalah Brainly Co Id Faktor Yang Menyebabkan Kebendaan Sumber Daya Alam Di Indonesia Adalah Brainly Co Id
ads Pada dasarnya perubahan budaya adalah perubahan yang merubah segala unsur-unsur budayanya seperti pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan segala kebiasaan manusia yang terjadi di dalam suatu masyarakat. Sedangkan aspek-aspek perubahan sosial adalah perubahan struktur dan sistem sosial yang mengatur seluruh aspek
- Tiap wilayah, kawasan, atau negara pasti memiliki potensi sumber daya alam yang berbeda. Potensi tersebut semata-mata dikembangkan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat juga meningkatkan keadaan Maisa, dkk dalam Buku Ajar Hukum Sumber Daya Alam 2021, sumber daya alam adalah bahan material yang digali dan memiliki nilai ekonomis. Bisa juga diartikan bahwa sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam, baik darat, laut, udara, maupun di dalam Bumi. Potensi sumber daya alam dan perubahannya Dikutip dari buku Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan 2021 oleh Sunarno SastroAtmodjo, berikut beberapa contoh potensi sumber daya alam Air Tanah Udara Bahan tambang Sinar matahari Pepohonan Sumber daya laut, seperti ikan dan hewan laut. Baca juga Sumber Daya Alam Hayati Jenis dan Manfaatnya Dalam kehidupan nyata, potensi sumber daya alam di suatu negara atau wilayah bisa mengalami ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni manusia dan alam. Berikut penjelasannya Faktor manusia Adalah faktor penyebab perubahan sumber daya alam yang datang dari tingkah laku atau perbuatan manusia. Contoh, tindakan manusia yang suka mengeksploitasi kekayaan alam akan berdampak buruk bagi kelestarian sumber daya alam. Sebaliknya, tingkah laku manusia yang selalu menjaga kelestarian alam, akan berdampak positif bagi potensi sumber daya alam serta lingkungan sekitar. Faktor alam Merupakan faktor penyebab perubahan sumber daya alam yang muncul dari keadaan atau bencana alam. Misal, bencana alam yang terjadi begitu saja, bisa mengakibatkan perubahan sumber daya alam, baik positif maupun negatif. Baca juga Manfaat Sumber Daya Alam Sungai bagi Manusia Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Wilayahpesisir Indonesia merupakan wilayah dengan potensi yang tinggi, baik segi sumber daya alam maupun manusia yang keduanya dapat dikelola dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kawasan pesisir juga sebagai tempat tumbuh dan berkembang suatu wilayah permukiman.
Faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia kaya akan sumber daya alam adalah karena letak astronomis negara kita yang berada di iklim tropis menyebabkan sangat kayanya keaneka ragaman hayati, secara geologis Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudra dan dilalui 2 pegunungan mediterania dan sirkum pasifik, dan wilayah laut Indonesia yang sangat BrainlyLovers!Apa kabar? Semoga selalu sehat, semangat dan tetap fokus yakKali ini kita akan bersama-sama membahas sebuah kajian yang berkaitan dengan geografi. Tema kajian kali ini adalah mengenai sumber daya alam di Indonesia. Jadi apa sih faktor yang menyebabkan Indonesia kaya akan sumber daya alam? Ada beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia kaya akan sumber daya alam yaitu1. Faktor astronomis, Indonesia berada di wilayah tropis dimana keadaan flora dan fauna sangat bervariasi. 2. Faktor geologis, Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudera yang menyebabkan potensi wilayah ini sangat strategis untuk dimanfaatkan. Kemudian Indonesia dilalui 2 pegunungan yaitu sirkum pasifik dan mediterania yang menyebabkan wilayah kita banyak dilalui gunung api3. Keadaan kelautan Indonesia yang sangat kaya dan bervariasi. Ikan, karang dan kepulauan di Indonesia sangat menarik untuk dikunjungiMungkin itu duku ya dan semoga bermanfaatPelajari Lebih LanjutJika masih ingin belajar dan membuka cakrawala lebih luas lagi bisa coba buka link-link yang tersedia berikut ini yaKajian tentang langkah strategis yang dikembangkan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan yang disepakati dalam world food summit di roma pada November 1996 bisa buka link tentang sumber daya alam berdasarkan bentuknya bisa cek pada tentang planet-planet dan julukannya bisa cek pada jawaban Kelas 7 Mapel Geografi Bab Potensi Sumber Daya Alam IndonesiaKode Kata Kunci Indonesia Kaya, Potensi Sumber Daya Alam
danpenerimaan dari sektor hibah sebesar 0,11%. Dari ketiga sumber yang tersebut di atas, penerimaan dari sektor pajak merupakan sumber terbesar penerimaan Negara. Hal ini dikarenakan sumber daya alam semakin lama semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui lagi, pinjaman/hutang menyebabkan adanya bunga yang sangat tinggi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ruang lingkup ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan Menurut Purba, dkk 2020 Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di biosfer, litosfer tanah, hidrosfer dan atmosfir yang dapat diambil manfaatnya oleh manusia. Karakteristik sumber daya alam yaitu jumlahnya yang terbatas, diketahui posisi geologinya dan harus dikelola berdasarkan kriteria teknologi, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Adapun lingkungan adalah media hubungan timbal balik antara manusia dengan mahluk hidup lainnya beserta daktor abiotik air, tanha, udara, dll. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya hayati, non hayati dan buatan, sehingga perubahna kondisi lingkungan mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam dan begitupun sebaliknya. Ketersediaan sumber daya alam terbatas sehingga pemanfaatannya haruslah optimal dan lestari. Maksudnya adalah penggunaan sumber daya alam tidak dihabiskan dalam sekali waktu melainkan harus digunakan dengan bijak agar bisa diturunkan ke generasi selanjutnya dalam kondisi yang masih baik. Sumber daya alam dan lingkungan memiliki potensi untuk dikembangkan seperti adanya sumber daya laut yang dijadikan Taman Wisata Perairan. Nilai ekonomi yang didapat harus diselaraskan dengan perlindungan akan kelestariannya. Sumber daya di TWP Gili Matra memiliki nilai ekonomi dan kualitas ekologi yang penting sehinggu harus mengikutsertakan peran aktif seluruh komponen masyarakat dan pemerintah dengan mendukung pembangunan wilayah berkelanjutan Suryawati dkk, 2018Macam-macam jenis sumberdaya Terbentuknya suatu produk berasal dari pengolahan barang sumber daya faktor produksi dengan sumber daya alam. Barang sumber daya merupakan faktor produksi pendukung untuk mengolah bahan pokok berupa sumber daya alam, contonya seperti tenaga kerja, lahan pupuk, benih dll. Karakteristik antar faktor produksi dengan sumber daya alam berbeda, faktor produksi bersifat terbatas namun bisa diproduksi ulang dan dapat digunakan untuk mencapai keuntungan maksimum. Adapun Sumber daya alam tidak dapat diproduksi kembali, harus digunakan secara optimum dan memiliki biaya alternatif untuk mendapatkannya. Berdasarkan sumbernya, sumber daya alam terbagi menjadi dua yakni SDA biotik tanaman, hutan, hewan, dan bahan bakar fosil dan SDA Abiotik emas, batubara, timah, dll. Berdasarkan pada ketersediaan SDA terbagi menjadi sumber daya alam terbahatukan Cahaya matahari, air, tumbuhan, hewan, sumber daya alam yang tidak dapat terbaharukan minyak bumi, emas, batubara, dll dan sumber daya yang tidak habis seperti udara, matahari dan siklus hidrologi Qur'an, 2017. Isu pengelolaan sumberdaya Lingkungan Hidup dan Issue Global Menurut Hudha, dkk 2019 Pertumbuhan industri dan aktivitas ekonomi yang semakin berkembang akan berdampak buruk bagi lingkungan meskipun tujuannya memang untuk pemenuhan kebutuhna manusia. Pertumbuhan penduduk dunia, khususnya di Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini pastinya berkaitan dengan kondisi sumber daya alam yang ada. Pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan kebutuhan atau permintaan akan suatu barang sehingga otomatis sumber daya yang dibutuhkan produsen akan semakin meningkat pula. Hal ini juga berlaku pada pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan tren permintaan suatu barang meningkat. Namun pada kondisi awal peningkatan demand, produsen akan memproduksi barang dengan jumlah tetap sehingga untuk memperoleh keseimbangan harga produk dinaikkan. Harga yang naik akan dilirik oleh produsen dan dimanfaatkan utnuk memproduksi barang dalam jumlah lebih yang meningkat selain membutuhkan banyak input sumber daya juga menghasilkan output sampingan yang dapat mencemari lingkungan, misalnya uap hasil pembakaran, limbah cair tekstil dll yang mencemari udara dan kualitas air. Pengambilan sumber daya alam dengan tidak benar sangatlah merugikan lingkungan, misalnya pengambilan ikan dengan peledak, tambang batubara yang menghasilkan lubang, polusi udara dan kerusakan terumbu karang akibat distribusi. Penggunaan barang pakai saat ini sudah beralih menjadi SDA yang tidak bisa diperbarui, seperti penggunaan plastik sebagai pengganti daun pisang. Plastik akan sulit diuraikan dan pastinya dapat mencemari lingkungan. Adanya teknologi seharusnya maenjadikan pengelolaan SDA menjadi lebih optimal dan lestari melalui teknologi ramah lingkungan seperti teknologi daur ulang sampah. Penggunaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dapat diperhitungkan melalui Valuasi ekonomi Sumber daya untuk mengestimasi nilai uang dari barnag atau jasa yang dihasilkan dari SDA dan lingkungan Fitri, 2017 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Melansirdari modul berjudul "Indahnya Negeriku: IPA Paket A Setara SD/MI" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sumber daya alam dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Sumber daya alam dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali.
- Perubahan potensi sumber daya alam bisa menyebabkan dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia. Lantas, apa saja penyebab perubahan potensi sumber daya alam di Indonesia?Sebelum jauh membahas perubahannya, sumber daya alam SDA dianggap sebagai semua hal yang ada di sekitar manusia dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia Lebih ringkas dari penjelasan sebelumnya, KBBI Daring mendefinisikan SDA sebagai potensi alam yang bisa dikembangkan oleh manusia untuk proses produksi ada ikan yang ditangkap dari laut dan dijadikan sebagai masakan berupa ikan goreng atau ikan kemasan kasus tersebut, potensi sumber daya alam dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan hidup berupa mengenai SDA di Indonesia, dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 tertulis bahwa “bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat”.Dengan begitu, jelas sudah bahwa SDA yang ada di daratan dan laut negara dapat dipotensikan untuk kehidupan masyarakat Penyebab Perubahan Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia Kendati pada mulanya melimpah, SDA ini ternyata bisa saja mengalami perubahan secara kualitas maupun kuantitas. Perubahan ini bisa mencakup hal positif maupun misalnya dampak positif, manusia menciptakan alat tertentu untuk menambah jumlah SDA melalui teknologi-teknologi itu, ada juga perubahan yang sifatnya negatif. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan lingkungan hidup. Sementara itu, lingkungan tersebut mengandung SDA yang dimanfaatkan oleh Lingkungan Hidup Kota Semarang melalui laman resminya menyebut ada dua faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan, yakni alam dan ini faktor yang menyebabkan perubahan potensi sumber daya alam di Faktor AlamFaktor alam ini biasanya terjadi akibat adanya bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan salah satunya banjir, terdapat berbagai macam pepohonan yang tergenang dan hanyut. Lalu, beberapa SDA lain yang berupa fauna juga berpotensi hilang karena terbawa sebab itu, menurunnya kuantitas SDA bisa terjadi karena bencana ini. Untuk contoh faktor alam kedua, gunung meletus. Area di sekitar gunung akan mengalami kekeringan selama erupsi ini menimbulkan pemanfaatan potensi SDA yang ada di lingkungan gunung api menurun Faktor ManusiaSelain faktor alam yang terjadi secara alami, perubahan potensi sumber daya alam di Indonesia juga bisa terjadi akibat ulah para contoh konkret faktor manusia ini bisa dilihat dari kasus pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan, hingga penebangan hutan dan limbah berpotensi merusak ekosistem yang ada di sungai, danau, atau tanah. Dengan begitu, SDA yang ada di sekitaran bentang alam tersebut berpotensi menurun hanya sekadar kualitas, tapi kuantitas juga bisa menurun akibat ekosistemnya tak stabil. Sebut misalnya penebangan hutan yang dilakukan secara pepohonan di hutan akan menurun jumlahnya. Bahkan, jika tidak dicegah bisa menimbulkan juga Pengertian Sumber Daya Udara dan Bagaimana Cara Memanfaatkannya? Pengelolaan Sumber Daya Alam SDA Berwawasan Lingkungan & Contohnya - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Dhita Koesno
Kuncijawabannya adalah: B. 1), 2), dan 3). Menurut ensiklopedia, perhatikan faktor-faktor berikut 1)iklim dan cuaca yang kurang baik 2) tidak adanya sumber daya alam yang memadai 3) bencana alam 4) demoralisasi 5) penyakit mental faktor yang menyebabkan kemiskinan secara geografis ditunjukkan nomor 1), 2), dan 3).
- Sumber daya alam SDA adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang digunakan oleh makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan. Sumber daya alam juga disebut dengan kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat besar dan beraneka ragam jenisnya. Kekayaan sumber daya alam tersebut berupa hutan, minyak, dan gas serta beraneka ragam jenis mineral seperti tembaga, nikel, dan timah. Di samping itu, Indonesia juga kaya akan sumber daya energi terbarukan seperti panas bumi, energi surya, angin, dan energi ombak. Kekayaan sumber daya alam juga tidak hanya di daratan, tetapi juga banyak terdapat di lautan. Selain ikan, di laut juga ditemukan minyak bumi, timah, dan daya alam sendiri memberikan manfaat terhadap makhluk hidup, di antaranya Sebagai sumber energi dan bahan bakar, contoh minyak bumi Sebagai pembangkit listrik, contoh minyak bumi, sinar matahari Kebutuhan makan Kebutuhan tempat tinggal Untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam Menyuplai oksigen, dan tumbuhan Sebagai cadangan devisa negara Klasifikasi Sumber Daya Alam Mengutip laman Sumber Belajar Kemendikbud, sumber daya alam diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, di antaranya1. Sumber daya alam berdasarkan pemulihana. Sumber daya alam yang dapat diperbarui renewable resourcesMerupakan sumber daya alam yang dapat dikembalikan persediaannya dan biasanya dikembangkan melalui budidaya. Serta terdiri dari sumber daya alam hayati, contoh pertanian, perkebunan, sumber daya alam hewani terdiri dari peternakan dan Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui unrenewable resourcesMerupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan dan membutuhkan waktu sangat lama untuk diperbaharui, Contohnya, bahan mineral, batu bara, minyak bumi,dan gas Sumber daya alam berdasarkan sifatnyaa Sumber daya alam fisik, merupakan sumber daya alam yang tersedia,dengan jumlah melimpah. Contohnya tanah, air, udara, sinar Sumber daya alam hayati, dalam sumber daya alam ini jika habis terpakai masih dapat diusahakan kembali, contohnya hewan dan tumbuh– Sumber daya alam berdasarkan lokasinyaa. Sumber daya alam terestrial, merupakan sumber daya alam terdapat di daratan. Contoh tanah, hutan dan bahan Sumber daya alam akuatik, merupakan sumber daya alam terdapat di perairan. Contoh ikan, rumput laut dan energi Rusaknya Sumber Daya Alam Berikut ini adalah beberapa kegiatan manusia yang dapat merusak sumber daya alam di bumi, seperti dikutip dalam modul IPA Indahnya Negeriku 2017 Penebangan liar Pembakaran hutan atau ladang Perburuan binatang secara liar Penangkapan ikan yang tidak tepat Membuang sampah sembarangan Sementara, dampak yang ditimbulkan akibat rusaknya sumber daya alam di antaranya adalah Menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir Punahnya hewan dan tumbuhan Terjadi pemanasan global Sumber daya alam akan berkurang Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menjaga kelestarian sumber daya alam tersebut, di antaranya seperti Penanaman kembali hutan gundul reboisasi Menjaga kebersihan lingkungan Membuat terasering lahan miring Menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Salah satunya mematikan listrik bila tidak digunakan, menghemat penggunaan kertas, menghemat penggunaan air Baca juga Rangkuman IPA Contoh Sumber Daya Alam SDA Hayati Nabati dan Hewani Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui & SDA Tidak Diperbaharui Pengertian Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati Serta Contohnya - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Maria Ulfa
. 46voo7ftob.pages.dev/21046voo7ftob.pages.dev/93346voo7ftob.pages.dev/18746voo7ftob.pages.dev/90046voo7ftob.pages.dev/22146voo7ftob.pages.dev/16446voo7ftob.pages.dev/35546voo7ftob.pages.dev/60746voo7ftob.pages.dev/69246voo7ftob.pages.dev/42646voo7ftob.pages.dev/16646voo7ftob.pages.dev/72046voo7ftob.pages.dev/23846voo7ftob.pages.dev/70546voo7ftob.pages.dev/810
faktor yang menyebabkan kebendaan sumber daya alam di indonesia adalah